Belajar Asyik Bersama RUMAH BELAJAR Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Flipped Classroom
Mulai Agustus 2021, Pemerintah Kabupaten Rembang sudah mengijinkan sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas. Pembelajaran tatap muka (PTM) ini diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di sekolahan. Sekolah juga wajib menerapkan sejumlah ketentuan khusus sesuai dengan instruksi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Rembang.
Salah satu ketentuan terkait pelaksanaan PTM terbatas adalah jumlah maksimal kehadiran siswa di sekolah dan waktu belajar disekolah tidak selama saat sebelum pandemi. Nah, dengan kondisi seperti ini merupakan tantangan bagi seorang guru. Untuk menjawab permasalahan tersebut, kita bisa mencoba salah satu model pembelajaran campuran, yaitu flipped classroom.
Agar PTM terbatas dengan menggunakan model pembelajaran flipped classroom lebih menyenangkan dan mengasikkan maka bisa kita kolaborasikan dengan pemanfaatan portal Rumah Belajar. Fitur rumah belajar yang kita gunakan adalah kelas maya dan sumber belajar
Sahabat Rumah Belajar, sudah tahukan apa yang dimaksud dengan model pembelajaran flipped classroom? Model flipped classroom, kalau diterjemahkan secara bebas artinya kelas yang dibalik. Apa sih maksudnya?
Adapun pengertian flipped classroom menurut Yulietri, dkk (2015) arti flipped classroom yakni model belajar mengajar dalam sebuah proses pembelajaran dikelas dimulai, murid belajar materi pelajaran di rumah dan aktivitas belajar mengajar di kelas berupa pengerjaan tugas, berdiskusi mengenai materi atau soal yang belum murid mengerti.
Menurut Abeysekera dan Dawson (2015), karakteristik model pembelajaran flipped classroom diantaranya yaitu
- Adanya perubahan pemakaian waktu di kelas dan di luar kelas
- Aktivitas yang biasa dilakukan dirumah sebagai pekerjaan rumah dilakukan di kelas.
- Aktivitas yang biasa dilakukan di pembelajaran konvensional dalam kelas dilakukan di luar kelas
- Adanya penekanan pada pembelajaran aktif, penyelesaian persoalan dan juga peer learning di dalam kelas
- Pemakaian teknologi khususnya video untuk menyampaikan materi pembelajaran
- guru memberikan materi berupa video pembelajaran
- guru memberitahu tujuan pembelajaran dan ringkasan pokok materi
- setelah menonton video murid diminta membuat rangkuman materi
- Murid dibagi menjadi beberapa kelompok, dengan jumlah anggota tiap kelompoknya adalah 4 sampai 5 orang
- Dilakukan pembahasan video pembelajaran yang diberikan guru dari portal rumah belajar untuk digunakan sebagai sarana diskusi dan tanya jawab.
- Setelah itu guru memberikan latihan penyelesaian soal lewat lembar kerja siswa