PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM INOVASI PEMBELAJARAN

Gambar diambil dari: https://thecolumnist.id/artikel/pembelajaran-diferensiasi-dan-potensi-peserta-didik-1975


Sahabat Rumah Belajar, mengapa pembelajaran perlu inovasi?, Menurut Prof. Dr. Suyatno, M.Pd ada 5 alasan yaitu: (1) Pembelajaran bersentuhan dengan manusia yang kehidupannya terbaharui oleh budaya, seni dan teknologi yang terinovasi, (2) Pembelajaran berkaitan dengan pembiasaan/kerutinan yang membuat bosen sehingga perlu inovasi, (3) Temuan itu sangat cepat, inovasi diperlukan untuk kecepatan memahami temuan tersebut, (4) Inovasi memudahkan memahami sesuatu, dan (5) Inovasi mampu mendongkrak prestasi anak.  

Dengan adanya fasilitas digital dalam pembelajaran, dapatkah menjamin keberhasilan tujuan Pendidikan? Jawabannya tentu tidak bisa ya atau tidak. Semua fasilitas tersebut hanyalah alat, dan yang namanya alat tentu akan tergantung dari yang menggunakannya. Akan tetapi alat tersebut memudahkan urusan antar manusia baik untuk komunikasi maupun berbagi informasi termasuk kegiatan pembelajaran dimasa kini. Guru atau pendidik adalah bagian yang menjadi penentu keberhasilan suatu proses pembelajaran. Berhasil atau tidaknya suatu pendidikan bergantung pada peran para guru.

Maka dari itu, setiap program dalam peningkatan kualitas pendidikan harus dimulai dengan program untuk meningkatkan kualitas kemampuan para pendidik atau guru. Selain sebagai pendidik, guru juga dapat berperan sebagai model bagi peserta didik-peserta didiknya. Guru juga bisa berperan sebagai komunikator, sumber belajar, fasilitator, pembimbing, demonstrator, inovator, dan lain-lain.

Dengan banyaknya peran yang harus dijalani, guru harus mempunyai kualitas yang baik pada masing-masing peranannya sehingga mampu mewujudkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Salah satu peran guru adalah sebagai inovator. Artinya, guru harus memiliki ide-ide baru dan segar untuk menerapkan media pembelajaran digital dalam inovasi pembelajaran yang pada akhirnya dapat menciptakan suasana belajar PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).

Salah satu hal yang dapat dilakukan guru sebagai inovator adalah dengan membuat inovasi-inovasi dalam kegiatan pembelajaran. Penerapan media pembelajaran digital dalam inovasi pembelajaran penting dilakukan untuk membuat suasana pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik.

1). Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Mengutip dari laman https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/, Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama.

Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal yang harus dilakukan oleh guru antara lain: 

  1. Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan angket, dll)
  2. Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara belajar)
  3. Mengevaluasi dan erefleksi pembelajaran yang sudah berlangsung. 
  4. Pemetaan kebutuhan belajar adalah kunci pokok kita untuk dapat menentukan langkah selanjutnya.
  5. Untuk memetakan kebutuhan belajar murid kita juga memerlukan data yang akurat baik dari murid, orang tua/wali, maupun dari lingkungannya. Orang tua dan murid harus jujur ketika guru melakukan pemetaan kebutuhan belajar, baik melalui wawancara, angket, survey, dll

2). Strategi Diferensiasi Dalam Pembelajaran


Sahabat Rumah Belajar, dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi tentunya kita akan mengalami berbagai tantangan dan hambatan. Guru harus tetap dapat bersikap positif, Untuk tetap dapat bersikap positif meskipun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi adalah:

  • Terus belajar dan berbagi pengalaman dengan teman sejawat lainnya yang mempunyai masalah yang sama dengan kita (membentuk Learning Community) saling mendukung dan memberi semangat dengan sesama teman sejawat.
  • Menerapkan apa yang sudah kita peroleh dan bisa kita terapkan meskipun belum maksimal. Terus berusaha untuk mengevaluasi dan memperbaiki proses pembelajaran yang sudah diterapkan 

3). Metode & Teknik Pembelajaran Yang Membantu Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi

Sahabat Rumah Belajar, ada banyak strategi pembelajaran, yang dapat membantu implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Oscarina Dewi Kusuma, M.Pd (Insttruktur Program Guru Penggerak) menyampaikan strategi pembelajaran berdiferensiasi di video berikut ini:


Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi 

Sahabat Rumah Belajar, pembelajaran berdiferensiasi sangat berkaitan dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak, serta budaya positif. Salah satu filosofi pendidkan menurut Ki Hajar Dewantara adalah sistem “among”, guru harus dapat menuntun murid untuk berkembang sesuai dengan kodratnya, hal ini sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi. Salah satu nilai dan peran guru penggerak adalah menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada murid, yaitu pembelajaran yang memerdekakan pemikiran dan potensi murid.

Sahabat Rumah Belajar, apakah sudah siap menerapkan media pembelajaran digital dalam inovasi pembelajaran? Selamat mencoba dan semoga sukses.

artikel disadur ulang dari materi Pembatik Level3 2022 ---   https://pembatik.belajar.kemdikbud.go.id/pembatik/user/Learn/detail/MTU0MTQ=

Diberdayakan oleh Blogger.